Siswa-siswi SMA sedang melakukan pelelangan pada game ABG |
Namun, apa yang ada di dalam benak kita apabila ABG yang di maksud adalah Agriculture Business Game?
Sesuai dengan namanya, Agriculture
Business Game merupakan permainan yang diadopsi dari sistem bisnis Leverage (daya ungkit) di bidang agribisnis. Mengusung Indonesia
yang memiliki potensi besar di bidang pertanian, lima mahasiswa IPB yang
terdiri dari Frediansyah Firdaus, Tekad Urip Pambudi Sujarnoko, Lilis Riyanti,
Indari Ici dan Vito Alvandy menginisiasi adanya sarana permainan yang fun
dalam bisnis komoditi pertanian.
Melalui Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai Ditjen Dikti tahun 2012 dan program I-SHARE
dari DITMAWA IPB di bawah bimbingan Dr. Despal, S.Pt, M.Sc dari Departemen Ilmu
Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB. Besar harapan kami game ini dapat menjadi
wahana pengenalan agribisnis dan solusi atas rendahnya minat masyarakat untuk
berbisnis bidang pertanian.
Dalam game ABG pemain akan mengenal
faktor internal, eksternal, oops dan goverment. Faktor internal berupa marketing,
SDM, finance dan teknologi, sedangkan faktor eksternal terdiri prospek, customer,
transaksi pembelian, sales average dan margin. Oops merupakan
kerugian bagi pemain dan goverment adalah kebijakan pemerintah yang mempengaruhi
keberlangsungan bisnis.
Adapun teknis permainannya pemain di bagi menjadi dua, yaitu Banker dan Pengusaha. Banker berjumlah satu orang dan pengusaha berjumlah 4-5 orang didampingi satu orang fasilitator game. Permulaan permainan pengusaha mendapatkan kartu usaha bidang pertanian dan kertas perhitungan. Di dalam kartu usaha tersebut tertulis omset dan profit yang dimiliki. Tertulis pula berbagai faktor internal dan eksternal yang akan menjadi acuan pemain. Selanjutnya pemain diberikan modal sebesar 200 ribu sebagai pegangan. Sedangkan banker bertanggung jawab mengurusi sirkulasi uang dalam game.
Adapun teknis permainannya pemain di bagi menjadi dua, yaitu Banker dan Pengusaha. Banker berjumlah satu orang dan pengusaha berjumlah 4-5 orang didampingi satu orang fasilitator game. Permulaan permainan pengusaha mendapatkan kartu usaha bidang pertanian dan kertas perhitungan. Di dalam kartu usaha tersebut tertulis omset dan profit yang dimiliki. Tertulis pula berbagai faktor internal dan eksternal yang akan menjadi acuan pemain. Selanjutnya pemain diberikan modal sebesar 200 ribu sebagai pegangan. Sedangkan banker bertanggung jawab mengurusi sirkulasi uang dalam game.
Permainan di mulai
dengan menaruh pin pada papan dan mengocok dadu. Terdapat beberapa kemungkinan
permain berhenti, dapat pada petak faktor internal (SDM, finance, teknologi
dan marketing), eksternal (prospek, customer, transaksi pembelian, sales
average dan margin) dan oops. Apabila berhenti pada faktor eksternal
pemain dapat melakukan “Spin the weel” sebagai penentu besarnya persen
kenaikan faktor eksternal. Jika pemain berhenti pada faktor internal maka
pemain dapat melakukan lelang dari kartu yang didapat untuk di perebutkan
seluruh pemain.
Selanjutnya, jika
berhenti pada kolom oops maka pemain akan mendapat kerugian, seperti bencana
alam, inflasi, kebakaran dan lainnya. Setiap 20 menit akan ada kebijakan
pemerintah yang akan berpengaruh terhadap permainan apakan meningkatkan profit
atau malah menurunkan profit. Permainan berputar demikian, jika sudah melewati
kolom profit maka pemain akan mendapatkan gaji sesuai dengan profit dan point
yang dimiliki. Pemenang akan ditentukan berdasarkan besar kekayaan bersih diakhir permainan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar