Sabtu, 05 Mei 2012

Mengenal ABG



Siswa-siswi SMA sedang melakukan pelelangan pada game ABG
Mendengar istilah ABG tentunya identik dengan anak baru gede yang sedang mencari jati diri dan labil.


Namun, apa yang ada di dalam benak kita apabila ABG yang di maksud adalah Agriculture Business Game?

Sesuai dengan namanya, Agriculture Business Game merupakan permainan yang diadopsi dari sistem bisnis Leverage (daya ungkit) di bidang agribisnis. Mengusung Indonesia yang memiliki potensi besar di bidang pertanian, lima mahasiswa IPB yang terdiri dari Frediansyah Firdaus, Tekad Urip Pambudi Sujarnoko, Lilis Riyanti, Indari Ici dan Vito Alvandy menginisiasi adanya sarana permainan yang fun dalam bisnis komoditi pertanian.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai Ditjen Dikti tahun 2012 dan program I-SHARE dari DITMAWA IPB di bawah bimbingan Dr. Despal, S.Pt, M.Sc dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB. Besar harapan kami game ini dapat menjadi wahana pengenalan agribisnis dan solusi atas rendahnya minat masyarakat untuk berbisnis bidang pertanian.


Dalam game ABG pemain akan mengenal faktor internal, eksternal, oops dan goverment. Faktor internal berupa marketing, SDM, finance dan teknologi, sedangkan faktor eksternal terdiri prospek, customer, transaksi pembelian, sales average dan margin. Oops merupakan kerugian bagi pemain dan goverment adalah kebijakan pemerintah yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis.

Adapun teknis permainannya pemain di bagi menjadi dua, yaitu Banker dan Pengusaha. Banker berjumlah satu orang dan pengusaha berjumlah 4-5 orang didampingi satu orang fasilitator game. Permulaan permainan pengusaha mendapatkan  kartu usaha bidang pertanian dan kertas perhitungan. Di dalam kartu usaha tersebut tertulis omset dan profit yang dimiliki. Tertulis pula berbagai faktor internal dan eksternal yang akan menjadi acuan pemain. Selanjutnya pemain diberikan modal sebesar 200 ribu sebagai pegangan. Sedangkan banker bertanggung jawab mengurusi sirkulasi uang dalam game.

Permainan di mulai dengan menaruh pin pada papan dan mengocok dadu. Terdapat beberapa kemungkinan permain berhenti, dapat pada petak faktor internal (SDM, finance, teknologi dan marketing), eksternal (prospek, customer, transaksi pembelian, sales average dan margin) dan oops. Apabila berhenti pada faktor eksternal pemain dapat melakukan “Spin the weel” sebagai penentu besarnya persen kenaikan faktor eksternal. Jika pemain berhenti pada faktor internal maka pemain dapat melakukan lelang dari kartu yang didapat untuk di perebutkan seluruh pemain.


Selanjutnya, jika berhenti pada kolom oops maka pemain akan mendapat kerugian, seperti bencana alam, inflasi, kebakaran dan lainnya. Setiap 20 menit akan ada kebijakan pemerintah yang akan berpengaruh terhadap permainan apakan meningkatkan profit atau malah menurunkan profit. Permainan berputar demikian, jika sudah melewati kolom profit maka pemain akan mendapatkan gaji sesuai dengan profit dan point yang dimiliki. Pemenang akan ditentukan berdasarkan besar kekayaan bersih diakhir permainan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar